Minggu, 05 September 2010

Ternyata Berkorban itu Indah

Beberapa waktu berlalu aku melihat seokor burung terbang menuju sarangnya. Tak lama kemudian dia mengeluarkan makanan dari paruhnya kemudian memberi makan kepada anak-anaknya yang masih kecil dan lemah. Induk burung tapak bahagia sekali setelah itu. Dia tidak peduli betapa letihnya dia terbang jauh mencari makanan untuk anaknya. Dalam tayangan film "Kasih Sayang dalam Dunia Binatang" karya Harun Yahya, ditampilkan betapa burung Pinguin Jantan menjaga telur betinanya selama berbulan-bulan tanpa makan di atas kakinya sambil ditutupi bulu bulu tebal dalam cuaca dingin sekali. Mereka bergerak dengan sangat susah dan hati-hati agar telur itu tidak jatuh membeku di atas hamparan es yang dingin. Beberapa waktu kemudian telur penguin menetas menjadi penguin-penguin muda. Tampak pula penguin jantan itu demikian bahagia. Demikianlah seterusnya berbagai macam pengorbanan dalam dunia binatang yang dijalani dengan damai nan indah.

Sama halnya manusia. Seorang suami, setelah bekerja bertahun-tahun akhirnya dia dapat membelikan sebuah rumah mungin untuk istri dan anak-anaknya kemudian berguman : "Ah akhirnya lega, bahagia rasanya setelah berhasil membelikan rumah, wahai kekasih."

Begitu pula seorang Ibu setelah sepanjang hari mengurus rumah tangganya lalu menyusui pula anak bayinya di malam hari,lalu dia berbisik : "Ah betapa indah hidup ini bayiku sehat dan keluargaku terurus semuanya hari ini." Duhai Tuhan, padahal sang Ibu ini hampir saja tidak bisa bangun pagi karena letihnya melakukan semua itu. Namun masih saja ia tersenyum manis di pagi hari.

Begitulah indahnya bila pengorbanan dilakukan dengan dasar cinta kasih yang mendalam.
Begitupulalah yang kita akan rasakan manakala kita ada cinta mendalam terhadap Allah SWT , semuanya terasa indah dan ringan kita lakukan perintah-perintah-Nya dan terasa indah dan ringan menjauhi laranga-laranganya. Begitulah yang dilakukan Para Rasul, Para Nabi, Para Sahabat, Para Wali, Para Shuhada, Para Siddiqin, da Para Orang Saleh, mereka semua dengan indah dan ringan mengorbankan harta dan hidupnya untuk menggapai ampunan, rahmar, dan ridho Allah SWT.

Maka dari itu mereka sangat senang berzikir, shalat, zakat, sedekah, puasa, haji, silatuhrrahim, memeberi makan orang fakir miskin, berbuat pada orang tua dan tetangga, dan bahkan mereka sangat senang menyerahkan nyawanya dalam medan jihad bila memang diperlukan.

Tidak ada komentar: