Selasa, 15 Februari 2011

Lantera

Abu Rayhan

Apa yang dilakukan orang kalau memasuki sebuah ruang yang gelap. Mereka akan membawa lantera dan menyalakannya ketika masuk ke da.am ruang gelap itu.

Saya juga melakukan hal demikian. Kalau saya masuk ke dalam ruang gelap misalnya goa maka saya akan membawa lantera atau semacamnya seperti senter dan tidak lupa menyalakanya. Kalau lantera mati maka saya tidak dapat melihat apapun di dalam ruang gelap itu. Saya akan dengan mudah terbentur benda benda keras atau benda lain yang akan membahayakan keselamatan saya.

Sekarang tahukah anda bahwa kita semua akan memasuki ruang yang sangat asing dan sangat gelap yakni alam akhirat. Bagaimanakah nanti kita akan berjalan di sana tanpa lantera yang cukup terang untuk menerangi alam akhirat yang luasnya sama dengan langit dan bumi?

Oleh karena itu untung masih ada waktu mengapa kita tidak siapkan memang lantera itu sebelum memasuki alam akhirat yang pasti lebih pasti dibanding terbitnya matahari di timur dan tenggelam di barat. Lantera itu berupa tubuh kita sendiri yang bercahaya terang diakhirat. Hal itu bisa terjadi manakala kita rajin ke masjid untuk menegakkan shalat wajib 5 waktu meskipun suasana gelap di malam hari.

. Biaya Berobat Rumah Sakit

Dikabarkan ada seorang lelaki tua masuk ke rumah sakit. Beliau menderita gangguan pencernaan. Setelah diperiksa oleh dokter ahli, penyakit dalam maka disimpulkan bahwa orang tua itu mengalami kelainan pada ususnya. Untuk mengobati penyakit tersebut maka dokter memutuskan untuk melakukan operasi usus.

Operasi tersebut dilakukan dengan sukses dan orang tua tersebut dinyatakan sehat kembali. Dia dapat makan dan minum lagi dengan baik sebagaimana biasanya.

Kini muncul masalah baru. Ketika pihak administrasi rumah sakit memperlihatkan catatan besarnya biaya rumah sakit yang harus dibayar oleh orang tua itu, tiba-tiba suasana jadi ramai dan pihak rumah sakit jadi bingung. Pada saat orang tua melihat catatan biaya tersebut , dia menangis sedih. Semakin lama semakin sedih kedengarannya. Demikian sedihnya maka orang orang pun disekelilingnya turut menangis dengan sedih pula.

Diantara mereka ada yang memeluk orang tua tersebut sambil berkata dengan lembut, wahai orang tua janganlah bersedih sebab orang yang hadir di sini akan siap membantumu untuk meringankan bebanmu untuk membayar biaya rumah sakit.

Bukannya berhenti menangis, orang tua tersebut semakin menangis keras dengan suara yang menyayat hati sambil geleng-geleng kepala yang semakin lama semakin lemah. Akhirnya ia pingsan. Orang orang semakin panik. Setelah siuman, Kepala Rumah Sakit datang dan bertannya apa sebab sehingga Bapak menangis demikian pilu? Apakah karena Bapak tidak bisa bayar rumah sakit? Atau Bapak hidup sebatang kara?

Setelah menghela nafas sejenak sambil beristigfar berkali-kali, orang tua tersebut melakukan dahulu shalat dua raka’at. Seusai shalat, dia berkata : “Bukan soal pembayaran yang membuat saya menangis sedih karena saya punya asuransi kesehatan. Bukan pula sebatang kara karena saya anak-anak yang hormat dan sayang padaku. Saya menangis karena saya sedih dan malu terhadap Allah yang Maha Rahim. Coba bapak -bapak dan ibu-ibu pikirkan, baru 1 jam saya tak bisa makan maka saya harus membayar Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah) untuk ongkos operasi ini agar saya bisa pakai kembali pakai usus ini untuk makan dan minum. Betapa saya tidak malu kepada Allah . Dia telah mengizinkan usus ciptaan-Nya saya pakai selama 65 tahun tanpa biaya sewa sepersenpun. Betapa saya tidak sedih, sudah 65 tahun saya pakai usus ini tanpa disodori surat tagihan sepersen pun namun belum juga rasanya mengucapkan terima kasih kepada-Nya.
Telahkah kita menyadari dan berterimah kasih atas seluruh nikmat Allah yang kita peroleh selama ini ?

Memberi Pinjaman Kepada orang yang Jujur lagi Berkemampuan Bayar

Abu Rayhan

Apakah anda pernah ke bank untuk bermohon kredit. Apakah permohonan kredit anda langsung diterima? Kalau jawaban ia berarti anda termasuk orang yang luar biasa. Kalau jawaban anda tidak, maka itulah yang lumrah terjadi dalam proses permohonan kredit diperbankan.

Orang perbankan biasanya memeriksa kelengkapan berkas permohononan kredit anda. Kalau berkas anda dianggap kurang maka anda akan diminta melengkapi berkas lebih dahulu. Kalau berkas sudah dipandang lengkap maka akan diadakan lagi analisis berkas, peninjauan lapangan, dan kemudian pihak perbankan akan memutuskan apakah mereka akan meluluskan permohonan anda atau menolaknya. Kalaupun meluluskan permohonan anda maka apakah mereka akan memberikan kredit sesuai dengan jumlah yang anda minta ?
Kenyataannya biasanya pihak perbankan akan memberikan kredit kepada anda sesuai dengan kelayakan tingkat kemampuan bayar dan nilai jaminan anda kepada bank.

Hal tersebut saya alami sendiri kalau bermohon kredit pada bank.

Apakah sesungguhnya yang dikehendaki oleh pihak bank kepada nasabah yang hendak bermohon kredit hingga mereka dimintai bermacam syarat syarat yang wajib dipenuhi? Pihak perbankan melakukan hal demikian untuk mempeoleh keyakinan bahwa orang yang diberi kredit itu orangnya jujur, sanggup bayar, dan mau bayar sesuai dengan perjanjian.

Sekarang, siapakah yang lebih jujur, konsisen, dan lebih berkemampuan membayar hutang selain dari Allah SWT.? Lalu mengapakah kita tidak mau memberikan hutang ( membelanjakan harta di jalan Allah seperti bersedekah, berzakat, dan membiayai berbagai program da’wah ilallah) pada Alah SWT yang telah berjanji bahwa Dia akan membayar hutangnya kepada kita dengan bayaran berlipat .lipat, sampai 700 kali lipat bahkan lebih dari itu sesuai dengan kehendak-Nya, mengampuni dosa kita, dan memasukkan kita dalam surga tempat kenikmatan belum pernah terfikikan sebelumnya (Q.S.5:12; 57:18;2:

Mencuci Darah dengan Kencing

Takuddin Rahimi

Dalam kehidupan sehari- hari kita menyaksikan orang mencuci barang barang yang kotor dengan air bersih. Ibu kita mencuci baju kotor,dan piring kotor dengan air yang bersih. Bapak mencuci mobil yang kotor juga dengan air bersih. Demikianlah seterusnya orang orang tidak akan mencuci barang kotor dengan air kotor. Sama halnya orang orang tidak akan mencuci barang najis dengan barang najis sebab tentu barang itu malah tambah najis.

Tetapi bagaimana kalau ada orang mencuci barang najis dengan barang najis ? Inilah yang diperingatkan oleh Imam Al Gazali agar kita jangan melakukan hal yang demikian. Misalnya ada darah atau nanah dari tubuh kita janganlah dicuci dengan air kencing.

Dalam kehidupan sehari hari kita sering menyaksikan orang mencari kebaikan dengan cara keburukan. Orang naik haji dari memakai uang hasil korupsi, sogokan, tipuan, dan riba. Orang berbuka puasa dari makanan haram baik karena cara memperolehnya atau zatnya sendiri haram.

Dalam kehidupan sehari-hari kita menyaksikan orang-orang mengobati penyakitnya dengan racun. Orang yang stress justru pergi ke night club minum minuman keras, menyantap narkoba, dan berzina dengan perempuan pelacur untuk menghilangkan stressnya.

Semua contoh perilaku tersebut dapat digolongkan dengan perilaku mencuci darah dengan air kencing. Bukannya tambah bersih malah kita tambah kotor.

Tempat Berteduh

Abu Rayhan Al-Biruni

Apa yang orang-orang akan lakukan bila mendatangi sebuah acara yang dilakukan di lapangan terbuka ? Katakankah saat itu kurang lebih pukul 13.00 siang bolong. Panas terik matahari membakar tubuh mereka. Tentu saja orang-orang akan mencari tempat tempat berteduh seperti berdiri di bawah pepohonan, duduk di emperan gedung jika ada, dan masuk ke bawah tenda-tenda yang telah disediakan, dan ada pula yang membawa payung. Ringkasnya orang-orang akan mencari tempat yang berteduh. Bagi mereka yang tidak mendapat tempat berteduh akan tersiksa kepanasan dan air keringat mengalir melewati pelipisnya, jatuh dari hidungnya, dan ia akan merasakan kehausan karena kadar air dalam tubuhnya dengan cepat akan berkurang.
Apa yang saya katakan tersebut mirip sama apa yang saya saksikan pada saat diadakan kampanye pemilu kada untuk salah satu pasangan Cabub Kab.Maros untuk masa bakti 2010-2015 pada tanggal 17 Juni 2010 di Kota Maros. Massa peserta kampanye berusaha mencari tempat berteduh walaupun itu cuma sepotong kertas karton. Sementara yang lain berteduh di bawah tenda tenda yang telah disediakan atau di bawan pepohonan pinggir jalan.
Kita mengetahui bahwa nanti di akhirat akan ada lapangan tempat berkumpulnya seluruh manusia yang pernah hidup di dunia ini. Lapangan itu dinamakan Padang Mahsyar. Saat itu matahari tinggal sejengkal di atas kepala. Tidak terkirakan panasnya. Saking panasnya ada orang tergenang di dalam air keringatnya sampai lutut, paha, perut, dan bahkan sampai telinganya. Tidak ada lagi tempat berteduh kecuali yang Allah telah siapkan bagi mereka.

Hati-Hati bila Masuk ke dalam Hutan

Din Rahimi

Kalau seseorang masuk ke dalam hutan maka dia biasanya berjalan dengan hati-hati. Dia akan waspada jangan sampai dia terperosok ke dalam lubang atau menginjak kayu berduri. Bahkan dia juga harus berjalan bersama dengan kawan-kawan lain sebab bukan tidak mungkin di dalam hutan ada binatang liar berbahaya seperti ular, babi, macan, dan serigala. Lebih dari itu seseorang juga sebaiknya membawa perlengkapan keselamatan diri seperti makanan, pakaian, dan senjata. Saya juga melakukan hal-hal tersebut kalau masuk hutan bersama dengan kawan-kawan. Saya juga yakin bahwa anda pun akan melakukan hal-hal yang demikian bahkan mungkin lebih hati-hati lagi.
Tetapi apakah yang kita lakukan dalam hidup di dunia ini. Padahal bolehlah kita ibaratkan bahwa hidup di dunia adalah hidup dalam hutan. Ada banyak bahaya- bahaya mengancam kesalamatan hidup duniawi terlebih lagi kehidupan ukhrawi kita. Mengapa justru kita lalai berjalan dalam dunia ini.

Obat

Satu hari anak saya sakit. Saya bawa ke rumah sakit untuk berobat. Dokter menuliskan resep obat untuk saya beli ke apotik. Saya memberikan resep obat ke apoteker untuk memperoleh obat yang dimaksud. Diantara obat itu ada yang rasanya pahit dan susah diminum oleh anak saya. Tetapi dia tetap harus meminumnya karena saya tahu bahwa obat itu insya Allah akan mengobati penyakitnya. Saya yakin orang lain juga pernah mengalamai hal demikian.
Mirip dengan hal tersebut setiap sunnah Nabi Muhammad SAW adalah obat bagi penyakit yang diderita manusia baik penyakit fisik maupun penyakit rohani di kehidupan dunia ini maupun di kehidupan akhirat kelak. Meskipun kadang-kadang sunnah nabi terasa berat untuk mengikutinya namun sebaiknya tetap kita bersabar untuk mengikutinya karena kita yakin sunnah nabi adalah obat yang akan menyembuhkan berbagai penyakit dalam hidup kita. Misalnya saja Nabi bersabda : “Jagalah lisanmu.” Hadist Nabi SAW ini sangat ampuh untuk menentramkan rumah tangga, menjaga jalinan persaudaraan, keharmonisan dalam bertetangga, dan ketenangan batin.


…Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah…(Q.S.59:07)

Akar Pohon

Abu Rayhan Al-Biruni

Ahli pertanian memahami bahwa bagian terpenting dari setiap pohon tanaman adalah akarnya. Bila akar pohon tanaman rusak maka tiadalah gunanya kita merawat tanaman itu sebab ia akan tetap binas.
Mirip dengan tanaman, kehidupan juga memiliki akar yakni keta’atan kepada Allah SWT dengan cara mengamalkan agama menurut tuntunan baginda Nabi Muhammad SAW.
Hari ini kita menyaksikan pohon kehidupan manusia rusak, yakni ketaatan kepada Alah rusak karena lemahnya manusia mengamalkan agama Allah SWT. Oleh karena itu meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi, perekonomian, pertanian, politik, budaya, dan kedokteran maju pesat tetap saja manusia mengalami penderitaan fisik dan batin di dunia ini dan terlebih lagi nanti di akhirat.
Hari ini bukan hanya orang kafir yang mengabaikan agama tetapi orang muslim sendiri telah melecehkan agamanya. Hari ini dikabarkan bahwa tidak lebih 12 % kaum muslim yang menegakkan shalat, kurang lebih 6 % kaum muslim dari yang wajib zakat yang mengeluarkan zakat.
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S.16:97)

Proyek

Apa yang akan anda lakukan bila diperintahkan oleh pemerintah untuk melakukan sebuah proyek pembanggunan jembatan ? Tentu anda merasa senang, bukan? Karena anda yakin bahwa pemerintah tidak akan membiarkan anda bekerja sendiri tanpa perlindungan dan bantuannya. Ya, benar pemerintah akan menyediakan semua fasilitas yang anda butuhkan dalam rangka membangun jembatan itu. Anda akan mendapatkan dana yang besar, peralatan, dan orang orang yang cukup banyak dipandang layak membantu anda di dalam membantu pembangunan jembatan itu. Oleh karena semakin besar tantangan medan pembangunan akan ditempuh semakin besar pula perhatian pemerintah terhadap anda.

Kini bukan pemerintah yang menawarkan proyek, tetapi Penguasa dari seluruh pemerintah negara di dunia ini yang menawakan proyek kepada anda, yakni Allah SWT. Dia menawarkan proyek perdagangan kepada kita yang akan menyelematkan kita dari musibah dan kerugian paling dahsyat yakni bebas dari siksa api negara dan masuk ke dalam sirga Nya. Sebagaimana Allah
SWT berfirman : Sukakah anda AKU tunjukkan sebuah proyek np bisnis yang dapat membabaskaan kamu dari azab neraka,? Anda beriman kepada Allah dan Rasul Nya,berjihad di jalan Nya dengan harta dan dirimu.

Tentu kita yakin bahwa Allah SWT, akan menurunkan bantuan dan perlindungan Nya ketika kita menerima proyek besar ini. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Allah adalah Pemilik kerajaan atas langit dan bumi berserta apa yang ada diantara keduanya.

Sekarang apakah kita dengan ridho mau menerima tawaran proyek tersebut atau tidak?

Mengenal dan Berhubungan Baik

Beberapa waktu lalu saya pulang dari kantor dengan berkenderaan motor sekitar pukul 16.00 sore. Waktu itu hujan sedang turun dan saya tidak membawa baju hujan. Jadi saya berhenti di depan ruko salah satu kenalan saya. Ada beberapa orang yang juga berhenti untuk bernaungg di situ. Tidak beberapa lama kemudian tuan rumah melihat saya. Dia langsung memanggil saya masuk ke dalam rumahnya. Sayapun masuk untuk melaksanakan shalat Ashar. Lalu duduk sejenak istirahat sambil menunggu hujan reda. Sementara saya istirahat tuan rumah menyediakan saya kue kue dan secangkir the hangat. Saya berfikir mengapa tuan rumah memanggil saya ke dalam rumahnya dan menyuguhkan saya hidangan setelah shalat?

Salah satu jawaban saya ketahui karena saya mengenal tuan rumah dan dia pun mengenal saya. Bahkan saya memiliki hubungan baik dengan dia. Dia adalah adalah salah satu ikhwan dalam pergerakan da’wah Islam.

Demikianlah halnya kalau kita kenal baik dan memiliki hubungan baik dengan seseorang, kita akan mendapatkan bantuan dan kemudahan ketika kita membutuhkan bantuan darinya.

Sekarang kebutuhan apa yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan memperoleh keselamatan dan kesenangan di akhirat nanti? Di sanalah sesungguhnya hakikat kesengsaraan bagi orang yang tidak selamat dan hakikat kenikmatan bagi orang yang selamat.


Alangkah beruntungnya orang yang kenal baik dan memiliki hubungan dekat dengan Allah SWT. yang hanya Dia pemilik dan Penguasa Tunggal negeri akhirat. Apakah kita telah kenal dan memliki hubungan baik dengan Nya?

Memenuhi Panggilan

Jika seorang hamba sahaya dipanggil menghadap oleh tuannya, maka dia harus segera datang memenuhi panggilan itu. Suka atau tidak suka dia wajib memenuhi kehendak tuannya karena dia adalah hamba sahaya. Dia dipandang sebagai orang yang tidak taat manakala dia tidak memenuhi panggilan itu. Dia akan mendapat hukuman bila tidak memenuhi panggilan itu dan sebaliknya dia akan mendapat hadiah manakala dia memenuhinya.

Lebih lebih lagi bila hamba sahaya memahami bahwa tuannya itu adalah orang yang suka memberi hadiah menarik manakala panggilannya dipenuni. Demikian pula dia mengetahui bahwa tuannya itu sangat sayang kepadanya, oleh karena tidak ada alasan untuk tidak memenuhi panggilan itu.

Kita ini manusia adalah ciptaan dan sekaligus hamba dari Allah yang Maha Penyayang. Dialah Allah SWT dengan kasih sayangnya telah menyediakan segala kebutuhan hidup kita. Dialah Allah SWT telah menundukkan lagi dan bumi beserta apa yang ada di dalamnya untuk manusia.

Itulah Allah yang Maha Perkasa Tuhan seluruh makhluk di alam raya ini yang senantiasa memanggil kita dengan penuh cinta kasih agar kita mau mendekat kepada Nya, agar kita mau minta segala keperluan kita kepada Nya, dan agar kita mau menjauhi rayuan syetan dan nafsu yang menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan selama lamanaya.

Betapa beruntungnya orang orang yang berakal sehat, yaitu orang yang dengan tulus ikhlas memenuhi panggilan cinta Allah SWT.

Bila Saya Sakit

Beberapa kali saya mengalami yang namanya sakit. Sering-sering kalau saya sakit saya pergi ke dokter untuk berobat. Demikian pula selanjutnya ketika anak saya sakit maka biasanya segera istri saya membawa anak saya ke puskesmas atau rumah sakit untuk berobat kepada dokter.
Apa yang saya lakukan nyatanya dilakukan pula oleh hampir seluruh manusia di dunia bilamana mereka sakit. Saya yakin andapun akan melakukan itu bilamana mengalami sakit.
Saya dan anda lakukan itu karena kita mengenal dan percaya kepada dokter bahwa ia sanggup mengobati kita.
Sama halnya bila kita mengenal dan yakin bahwa Allah SWT sanggup menyelesaikan seluruh masalah kita maka setipa kali kita menjumpai masalah maka kita akan adukan masalah itu kepada Allah SWT. Sebagaimana halnya apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Nabi Ibrahim :
: (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),

Ketika Telpon dari Presiden tak Kenal Tunda

Telepon dari Presiden SBY memang sakti. Tak mengenal tunda. Kesaktian telepon orang nomor 1 di Indonesia tersebut terjadi saat pelantikan bupati dan wakil bupati Wonogiri terpilih, Danar Rahmanto dan Yudi Handoko, Senin, 1 November 2010. Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang sedang memberikan sambutan resmi di atas panggung tak “berkutik”.
“Mohon maaf, Pak Presiden menelpon,” kata Bibit Waluyo kelabakan di tengah asyiknya memberikan asyiknya memberikan wejangan untuk bupati baru.
Beberapa kali terdengar mantan panglima Kodam IV Diponegoro tersebut mengucapkan kata ya dan siap.
Telopon yang tidak kenal tunda itu, idealnya telopen itu kenal tunda, Apalagi, di tengah proses pelantikan pejabat negara.
Setelah menutup telpon Pak Gubernur kembali ke atas podium kemudian mengatakan “maaf, tadi yang nelepon yang punya negara. Jadi, tidak bisa ditunda. Kalau dari yang lain bisa saya tunda untuk acara ini. Karena yang menelpon presiden, acara ini yang saya tunda,” kata Bibit yang disambut tawa seribuan tamu undangan.
Mari kita renungkan bagaimanakah sikap sehari-hari ketika sedang melakukan sesuatu tiba-tiba datang panggilan dari Yang Maha Raja, Yang Memiliki seluruh semesta alam, termasuk nyawa yang bersemayam di dalam tubuh ini yang ciptaan_Nya juga. Apakah juga kita akan menunda pekerjaan kita sementara demi untuk menerima panggilan Allah SWT yang amat seharusnya tidak bisa ditunda lagi? Nyatanya sering kita menunda menjawab panggilan Allah SWT demi meneruskan dulu pekerjaan kita. Sementara itu pekerjaan kita itu akan sia-sia pula sekiranya Allah Yang Maha Gaib berkehendak menggagalkan pekerjaan itu.
Oleh karena itu masihkah kita menunda waktu shalat ketika suara adzan dikumandangkan?

Menjamu Orang Penting

Di dalam kehidupan sosial, kita sering kedatangan orang-orang yang dianggap penting. Ketika orang tersebut datang maka kita berusaha menyenangkan hatinya, memuliakannya, dan meraih perkenaannya. Adapun caranya antaralain kita pelajari kesukaan dan pantangannya. Kita usahakan penuhi kesukaannya dan menjauhi pantangannya. Kita siapkan kue barongko, bersihkan dan perindah tempat kita, dan rapikan semua yang ada dalam ruangan sebab orang penting tersebut menyukai hal-hal yang demikian.
Moga-moga setelah kita melakukan semua hal tersebut maka orang penting tersebut menjadi senang, puas, dan tentu saja beliau siap memenuhi permohonan kita.
Sekarang apakah yang telah kita perbuat di dalam meraih ridho Allah SWT? Bukankan kita pahami sesungguhnya bahwa yang Maha Penting dalam kehidupan kita adalah Allah yang Maha Rahim.
Justru mengapa sebagian manusia ini tidak berupaya mengagungkan Allah SWT sesuai dengan keagungan-Nya. Mengapa kita tidak berupaya melakukan hal-hal yang mengundang senyuman Allah SWT? Padahal kita tahu bahwa kita bergantung sepenuhnya terhadap jawaban Allah SWT terhadap permohonan yang kita panjatkan. Mengapa kita justru melakukan hal-hal yang mengundang kemurkaan-Nya?