Rabu, 22 September 2010

Seorang Siswa yang Bolos

Abu Rayhan Al-Biruni

Apa tanggapan anda bila seorang siswa tiap kali berangkat ke sekolah maka sebelumnya dia akan mencium tangan kedua orang tuanya. Tentu anda akan mengatakan anak tersebut sopan dan hormat kepada orang tuanya. Sama dengan anda, saya pun akan beranggapan demikian. Anak tersebut terkesan taat kepada kedua orang tuanya.

Tetapi bagaimana kalau tiba-tiba datang surat dari sekolahnya yang dikirim kepada kedua orang tuanya. Isi surat itu meminta agar kedua orang tuanya berkunjung ke sekolah untuk bertemu dengan guru BP dalam rangka mendiskusikan masalah anaknya. Mengapa ? Karena anaknya ternyata sudah hampir satu bulan tidak masuk sekolah (membolos) dan menunggak uang sekolah selama 6 bulan. Bukan hanya itu, tetapi ia juga sering mencuri uang teman-temannya.

Tentu kita merasa tertipu dengan sikap sopan siswa tersebut. Sikap dan perilakunya brtolak belakang. Siswa seperti ini digolongkan sebagai siswa pendusta atau munafik.

Sekarang bagaiamana keadaan sebagian orang-orang zaman sekarang? Mereka menghiasai masjid dan rumahnya dengan kaligrafi al-Qur'an tetapi hatinya kosong dari hiasan al-Qur'an. Mereka bergairah mengadakan acara peringatan maulid Nabi Muhammad, tetapi mereka menentang dan mengabaikan sunnah dan akhlak Nabi Muhammad SAW. Mereka membangun masjid tetapi sumber dananya dari pekerjaan yang haram.

Tentu kita merasa tertipu dengan sikap sopan muslim tersebut, Sikap dan perilakunya bertolak belakang. Muslim seperti ini digolongkan sebagai muslim pendusta atau munafik.

Orang seperti tersebut akan sangat menarik hati bilamana mereka bicara tentang dunia. Padahal hati mereka adalah penentang kebenaran. Sungguh sedih bilamana kita tertipu oleh orang-orang yang bermental munafik

Tidak ada komentar: